Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarbaru menuntaskan pemberian vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak dan layanan pengobatan hewan milik peternak.
Kepala Bidang Peternakan DKP3 Kota Banjarbaru drh Yohana Kriswinantu melalui Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesmavet drh Ratna Kusdewanti menyampaikan, penyakit infeksi virus penyakit mulut dan kuku telah dianggap menular pada hewan lainnya.
Dampak dari penularan penyakit itu ialah timbul pada gangguan reproduksi sapi atau kambing lain. Sehingga sapi dan kambing yang didatangkan dari luar pulau Kalimantan selalu diberikan vaksinasi.
“Kalau ada ternak dari luar pulau, biasanya dari Jawa, NTT, hingga NTB datang si pemilik hewan lapor untuk diberikan vaksinasi dan kami selalu tangani itu,” ujar Ratna, Senin (13/11/2023).
Hingga saat ini kata dia kegiatan pengendalian dan penanggulangan telah menunjukkan hasil yang menggembirakan dengan turunnya kasus PMK di daerah.
“Alhamdulillah Banjarbaru tergolong aman tidak ada ditemukan penyakit hewan yang serius. Kami terus berupaya menuntaskan kasus PMK pada hewan ternak dengan pemberian vaksin PMK yang sudah berjalan sudah lebih dari satu tahun ini,” ungkap dia.
Ia menegaskan bahwa wabah PMK yang terjadi saat ini memang tak membahayakan jiwa seperti pandemi Covid-19. Namun, wabah PMK yang terjadi menimbulkan masalah ekonomi bagi para peternak.
“Sebagai dokter hewan kami pun hati-hati, di mana selesai pengobatan hewan di kandang yang satu kita dilarang untuk datang ke kandang ternak yang sehat untuk menghindari penularan,” katanya.
Tak hanya melakukan pengendalian dan penanggulangan PMK melalui kegiatan vaksinasi, pihaknya juga rutin memberikan obat-obatan dan disinfektanm serta penandaan ternak yang dilakukan secara mandiri ataupun massal.
Pengendalian dan penanggulangan PMK ini kata dia merupakan kegiatan yang terus dan harus dilakukan bersama. Petugas-petugas yang sudah terlatih dan akses vaksin PMK disiapkan untuk mendukung program tersebut.
“Meski menular kami selalu siap dengan vaksin, vitamin dan anti biotik hingga penyemprotan disinfektan kandang yang dilakukan oleh dokter hewan langsung turun ke lapangan,” jelas dia.
Pihaknya pun turut bekerjasama dengan pemilik ternak hingga kepada Rukun Tetangga (RT) setempat dalam hal pelayanan kesehatan hewan.
“Kesulitannya bisa kami tangani bersama dengan pemilik ternak, begitu pun pelayanan kesehatan hewan ini kami selalu melayani dan mendapingi salah satunya dengan program RT mandiri,” pungkas dia.
Sumber: Kanal Kalimantan