Balikpapan, IDN Times – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) lewat anak usahanya PLN Batubara Niaga (PLN BBN) memasok kebutuhan batu bara untuk tiga pembangkit listrik di Jawa dan Kalimantan. Pembangkit listrik yang dioperasikan oleh Independent Power Producer (IPP).
Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, pihaknya memastikan pasokan energi primer yang aman untuk pembangkit IPP. Tujuannya dalam menjaga stabilitas pasokan batu bara sekaligus antisipasi risiko krisis energi di setiap pembangkit listrik.
“Bisnis ini tidak sekadar untuk memenuhi kebutuhan dua belah pihak semata, namun juga dalam memenuhi kebutuhan energi listrik bagi masyarakat,” kata Iwan dalam keterangan tertulis, Selasa (9/5/2023).
1. Komoditas batu bara merupakan salah satu bahan baku paling murah
Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara PLN Batubara Niaga dengan PT Cahaya Fajar Kaltim dan PT Indonesia Energi Dinamika, Selasa (9/5/2023). Foto PLN
Iwan mengatakan, komoditas batu bara merupakan salah satu bahan baku yang paling murah dalam produksi listrik.
“Berdampak pada tarif listrik serta subsidi dari pemerintah,” ungkapnya saat penandatanganan Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara PLN Batubara Niaga dengan PT Cahaya Fajar Kaltim dan PT Indonesia Energi Dinamika pada Selasa 9 Mei 2023 di PLN Kantor Pusat Jalan Trunojoyo Jakarta.
Kaitan kerja sama ini wujud transformasi bisnis PLN EPI mampu membawa kepastian pasokan sehingga mencegah adanya krisis energi. Security of supply yang saat ini menjadi visi PLN mampu tercukupi dengan baik lewat kontrak jangka panjang.
Menurut Iwan, PLN BBN memasok batu bara dengan jaminan kualitas terbaik. Spesifikasi kalori batu bara yang disediakan PLN BBN pun sudah sesuai spesifikasi dibutuhkan pembangkit.
2. PLN BBN memasok kebutuhan batu bara untuk PLTU
PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) lewat anak usahanya PLN Batubara Niaga (PLN BBN) memasok kebutuhan batu bara. Foto PLN
Direktur Utama PLN Batubara Niaga Kanapi Subur Dwiyanto menambahkan, PLN BBN memasok kebutuhan batu bara untuk PLTU Cilacap unit 3 (660 MW) dan unit 4 (1000 MW) PT Sumber Segara Primadaya (S2P). PLN BBN memasok 1,6 juta metrik ton batu bara di sistem Jawa bagian selatan.
“Secara kebutuhan per bulan pembangkit ini membutuhkan 200 ribu metrik ton. Melalui kerja sama ini maka IPP mendapatkan kepastian pasokan sebesar 1,6 juta metrik ton selama satu tahun ini,” jelasnya.
Selain itu, PLN BBN pun memasok batu bara PLTU Kaltim 4 (110 MW) sebesar 1,1 juta metrik ton, PLTU IPP Embalut unit 1, 2 (2×25 MW) serta PLTU Embalut Ekspansi (30 MW) sebesar 720 ribu metrik ton dengan total pengiriman batu bara 1,8 juta metrik ton per tahun. PLTU Embalut dioperasikan PT Cahaya Fajar Kaltim (CFK), dan PLTU Kaltim 4 dioperasikan PT Indonesia Energi Dinamika (Indoeka).
Dalam satu bulan, kebutuhan dua PLTU ini sebesar 155 ribu metrik ton dengan batu bara kualitas kalori 3800 – 4200 kCal/Kg (AR).
“Mengamankan pasokan batu bara untuk PLTU IPP Embalut 1, 2 dan ekspansi serta PLTU IPP Kaltim 4 di Tanjung Batu, Kutai Kertanegara Kaltim. Menjaga kelangsungan produksi sistem Mahakam Kalimantan meliputi Samarinda, Balikpapan, Tenggarong, dan Bontang,” jelas Kanapi.
3. PT CFK apresiasi kerja sama dengan PLN
Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara PLN Batubara Niaga dengan PT Cahaya Fajar Kaltim dan PT Indonesia Energi Dinamika, Selasa (9/5/2023). Foto PLN
Sementara itu, Direktur PT CFK dan PT Indoeka Daniel Mahendra Yuniar mengapresiasi kerja sama antara kedua belah pihak. Ia mengatakan sebuah kehormatan dan kepercayaan pihak PLN EPI khususnya PLN Batubara Niaga akan memasok batu bara ke pembangkit IPP.
“Semoga dengan kerja sama ini PLTU IPP Embalut/Embalut Expansion dan PLTU Kaltim 4 dapat memenuhi kebutuhan energi di wilayah Kaltim yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” tambah Daniel.
Lewat kerja sama ini PLN BBN mewujudkan komitmen PLN EPI untuk memastikan seluruh pasokan energi primer untuk pembangkit aman. Di tengah ancaman krisis energi dan juga fluktuasi harga komoditas, PLN BBN akan terus merumuskan langkah strategis yang mampu meningkatkan efisiensi perusahaan dan meningkatkan ketahanan energi.
Sumber: IDN Times