ISTANBUL: China kemarin mengklaim Washington tidak memberikan bukti apa pun bahwa aplikasi berbagi video TikTok merupakan ancaman bagi keamanan Amerika Serikat (AS).

“AS belum membuktikan bahwa TikTok mengancam keamanan negara,” lapor Anadolu Agency, mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, pada konferensi pers di Beijing.

Wenbin menuduh Washington menyebarkan informasi yang salah dan memblokir TikTok.

“AS harus berhenti menyebarkan informasi yang salah tentang keamanan datanya, berhenti menindas perusahaan terkait, menyediakan lingkungan yang terbuka, adil, dan tidak diskriminatif bagi bisnis asing untuk berinvestasi dan beroperasi di AS,” katanya.

Kekhawatiran Beijing atas kemungkinan tindakan Washington terhadap TikTok muncul setelah pemilik China mengklaim bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden meminta mereka untuk menjual saham di perusahaan atau aplikasi tersebut akan berisiko dilarang di AS.

“China percaya bahwa keamanan data tidak dapat digunakan sebagai alat untuk menyalahgunakan konsep keamanan nasional dan kekuatan nasional untuk menindas perusahaan asing,” kata Wenbin.

Menurut eksekutif platform, 60 persen saham perusahaan induk TikTok, ByteDance, dimiliki oleh investor asing, 20 persen oleh karyawan, dan 20 persen lainnya oleh pendirinya. – BERNAMA-ANADOLU

Sumber: Bharian

Share.
Exit mobile version