Raksasa otomotif dari China, Build Your Dream (BYD), menanggapi soal lithium ferro-phosphate (LFP) dan nikel yang dibahas cawapres nomor urut dua dan satu, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin), saat debat pada Minggu (21/1).
Luther T. Pandjaitan, Head of Marketing PT BYD Motor Indonesia, menyebut baterai jenis LFP dipilih untuk model mobil listrik perusahaan yang akan dipasarkan di Indonesia. Perusahaan mengklaim LFP lebih aman ketimbang baterai nikel.
“Mobil BYD yang dibawa ke Indonesia memang menggunakan baterai LFP, baik itu Dolphin, Atto 3 dan Seal. Semuanya pakai LFP karena sudah berdasarkan research di sisi pabrik kita (di China),” ujar dia di Jakarta, Senin (22/1).
Ia menjelaskan pihaknya lebih memilih LFP ketimbang nikel karena faktor keamanan sehingga meminimalisir kemungkinan terjadi suatu peristiwa buruk.
“Tentunya pertimbangan utama soal safety karena LFP itu memiliki satu tingkat probabilitas dan posibilitas untuk mencapai heat (panas) tertentu yang sangat rendah dibandingkan jenis baterai mobil yang lain. Jadi pertimbangan riset itulah yang akhirnya membuat kami mengambil LFP,” tuturnya.
Saat disinggung mengenai kemungkinan menggunakan baterai berbahan baku nikel, ia enggan berkomentar. Ia juga tak menjawab pertanyaan soal lebih untung mana antara menggunakan nikel atau LFP.
General Manager BYD Asia-Pacific Liu Xueliang dalam pengumuman di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Kamis (18/1), tak menampik kalau pihaknya bakal membuka peluang mengolah nikel untuk baterai di perusahaanya.
“Kami mengetahui Indonesia memiliki banyak nikel, dan BYD mengupayakan supaya bisa menggunakan sumber bahan baku nikel di Indonesia,” kata dia saat itu.
Xueliang mengatakan BYD akan mencari tahu lebih dalam dengan analisa pasar untuk mendukung pengembangan bisnis di Indonesia.
Namun ia belum bisa memastikan apakah baterai berbasis nikel cocok digunakan pada produk kendaraan listrik BYD atau tidak.
Sebelumnya Gibran terlibat adu mulut dengan Cak Imin tentang apakah nikel dipakai sebagai bahan baku baterai di mobil listrik Tesla atau tidak.
Gibran mulai menyinggung soal hal ini kala ia bertanya ke Cak Imin mengapa dia dan tim suksesnya kerap menggaungkan Tesla menggunakan LFP dan tak memakai nikel, material baterai mobil listrik yang banyak dihasilkan Indonesia.
“Ini agak aneh ya, yang sering ngomongin LFP itu timsesnya, tetapi cawapresnya enggak paham LFP itu apa. Kan aneh? Sering bicara LFP-LFP, lithium ferro-phosphate, Tesla enggak pakai nikel. Ini kan kebohongan publik, mohon maaf. Tesla itu pakai nikel,” kata Gibran.
Lalu Cak Imin menanggapi, “Prinsipnya sederhana. Semua kembali kepada etika Pak Gibran. Etika. Sekali lagi, etika. Etika itu adalah etika lingkungan. Apapun yang menjadi kebijakan kita, menyangkut produksi, pengambilan tambang sumber daya alam, juga apapun yang kita gunakan seluruh potensi bangsa ini, rujukannya adalah etika lingkungan”.
Gibran lanjut menanggapi komentar Cak Imin itu dengan mengatakan jika membahas LFP sama saja mempromosikan China.
Source: CNN