Musim window dressing tinggal menghitung hari. Bulan terakhir di tiap tahun selalu ditunggu oleh investor sebagai kado manis di penghujung tahun, di mana pasar saham lebih bergairah dari bulan-bulan lainnya.
Ini terbukti dari sepanjang 15 tahun terakhir, pada performa akhir tahun hanya satu kali IHSG terparkir di zona merah. Sementara sisanya selalu berakhir positif dengan rata-rata penguatan sebesar 2,82%.
Foto: Refinitiv Seasonality IHSG |
Tak hanya IHSG sebagai indeks pasar saham Indonesia yang berpesta tiap akhir tahun, saham-saham dengan kapitalisasi besar juga ikut memberikan hasil positif pada akhir tahun. Adapun saham-saham tersebut adalah:
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Foto: Refinitiv Seasonality BBCA |
Sejak 2009 atau dalam 15 tahun terakhir, saham BBCA tercatat meraih kinerja positif sebesar 3,02% pada Desember 2023. Sebanyak 12 kali berada di zona positif sementara hanya tiga kali saham BBCA jatuh.
Emiten perbankan milik keluarga Hartono, Bank Central Asia (BBCA), mencatatkan kinerja gemilang sepanjang 2023.
Laba bersih perusahaan dan entitas anak mencapai Rp 36,4 triliun hingga akhir kuartal III-2023. Catatan laba tersebut naik 25,8% dibandingkan dengan capaian dalam sembilan bulan pertama tahun sebelumnya.
Dari sisi top line, pendapatan bunga bersih naik 21,3% secara tahunan menjadi Rp 55,9 triliun dengan pendapatan selain bunga tumbuh 9,7% menjadi Rp 18,3 triliun.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
Foto: Refinitiv Seasonality BBRI |
Bank pelat merah ini memiliki rekor luar biasa dalam 15 tahun terakhir untuk kinerja sepanjang Desember atau saat window dressing. Tercatat sebanyak 12 kali menguat dan hanya 3 kali melemah, dengan rata-rata kenaikan 2,93% pada Desember.
BBRI mencatatkan kinerja yang positif pada kuartal III-2023. Mengutip publikasi laporan keuangan di media massa, BRI membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp44,21 triliun, naik 12,46% secara tahunan (yoy).
Perolehan laba tersebut tidak terlepas dari pendapatan bunga yang naik 14,43% menjadi Rp131,89 triliun pada kuartal III-2023. Seiring dengan peningkatan tersebut, beban bunga BRI juga membengkak menjadi Rp30,69 triliun dari yang setahun sebelumnya Rp18,74 triliun.
Lantas, pendapatan bunga bersih BRI selama sembilan bulan pertama tahun ini sebesar Rp101,19 triliun, naik 4,85% dari yang setahun sebelumnya Rp96,50 triliun.
PT Astra Internasional Tbk (ASII)
Foto: Refinitiv Seasonality ASII |
Astra Internasional mencatatkan kinerja yang impresif pada Desember 2023. Rata-rata kinerja Astra pada Desember selama 15 tahun terakhir tercatat 4,2%, di mana 12 kali mencatatkan penguatan dan hanya 3 kali melemah.
Astra membukukan kenaikan laba bersih tahun berjalan sebesar 10,12% secara tahunan (yoy) sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2023.
Merujuk pada laporan keuangannya, laba emiten grup Astra ini per September 2023 tercatat sebesar Rp 25,69 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, perseroan membukukan laba sebesar Rp23,33 triliun.
Dari sisi top line, Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 240,91 triliun. Angka ini naik 8,83% secara tahunan (yoy).
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
Foto: Refinitiv Seasonality TLKM |
Satu lagi saham dengan kinerja mentereng pada musim window dressing adalah Telkom dengan kenaikan rata-rata selama 15 tahun terakhir adalah 1,4%.
Adapun kenaikan sebanyak 12 kali dan penurunan hanya tiga kali. Kenaikan terbesar pada Desember 2017 yakni 6,99%.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 19,5 triliun pada kuartal III-2023. Angka ini naik 17,59% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 16,58 triliun.
Naiknya laba bersih TLKM ditopang oleh kenaikan pendapatan sebesar Rp 111,23 triliun per 30 September 2023 atau naik 2,17% dari sebelumnya sebesar Rp 108,87 triliun per 30 September 2022.
Sumber: CNBC