Ketersedian bahan pangan lokal, warga Desa Batu Balian dan Desa Simpang Empat diberikan pemahaman budidaya ikan lele dengan menggunakan sistem bioflok.
Rencana budidaya ikan lele dengan sistem bioflok dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) berlangsung di kantor Desa Batu Balian, Kamis (7/12/2023) siang.
FGD tersebut diinisiasi Stikes Intan Martapura bersama PT PLN UIP3B Kalimantan menjalankan program kerjasama pengabdian masyarakat di Desa Batu Balian dan Desa Simpang Empat, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar.
Diskusi terkait rencana pemberdayaan masyarakat itu membantu tersedianya bahan dan sumber pangan lokal yang mudah diperoleh. Perlu diketahaui, ikan menjadi salah satu bahan dasar olahan makanan bergizi yang dapat membantu permasalahan stunting.
Darma Indragiri, Assistent Manager TJSL PLN UIP3B Kalimantan mengatakan bahwa maksud dari FGD menyusul pelaksanaan lomba Kreasi Olahan Sehat Anti Stunting (Kosas) dengan bahan dasar ikan lele.
“Selanjutnya kita agendakan rencana pelatihan dan percontohan budidaya ikan lele melalui sistem bioflok,” kata Darma.
Pihaknya berharap dengan pelatihan itu nanti, budidaya ikan lele sistem bioflok dapat membantu ketersedian bahan pangan lokal untuk mengatasi permasalahan stunting di masing-masing desa.
Yusuf Ridho dari Komunitas Swadaya Masyarakat Tiga Bintang sebagai narasumber dari mitra PT PLN memberikan pengetahuan tentang pembuatan sistem bioflok budidaya ikan lele. Dia mengatakan, teknik bioflok untuk budidaya lele sangat banyak keuntungannya.
“Terutama tidak memerlukan lahan luas dan tidak perlu ribet, dengan teknik ini air kolam tidak bau dan panen lele tergolong cepat,” beber Yusuf Ridho.
Setelah diskusi dan penjelasan dari narasumber, rencana budidaya ikan lele sistem bioflok disepakati untuk pelatihan dan percontohannya berada dua lokasi yaitu Desa Batu Balian dan Desa Simpang Empat.
Sumber: Kanal Kalimantan