Sejumlah orang yang sedang berkegiatan di malam hari terjaring pengamanan oleh aparat kepolisian di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Hal ini menyusul maraknya isu sekelompok remaja yang menyebut dirinya gangster itu kembali menuai perhatian masyarakat Banjarbaru.
Dalam sepekan terakhir sudah isu gangster ini kian menyebar dan membuat masyarakat Banjarbaru menjadi tak tenang.
Masyarakat melaporkan segala bentuk kerasahaan akibat ulah oknum tidak bertanggungjawab yang melakukan aksi melanggar hukum.
Ada lapor warga perkelahian yang terjadi di sekitar kawasan bundaran Simpang Empat, Kota Banjarbaru.
Kapolres Banjarbaru AKBP Dody Harza Kusumah melalui Kasi Humas Polres Banjarbaru, AKP Syahruji menyatakan, atas laporan tersebut yang diduga dilakukan oleh sekawanan remaja tidak benar.
“Piket patroli gabungan yang awalnya mendapatkan informasi bahwa telah terjadi perkelahian di sekitar bundaran Simpang Empat Kota Banjarbaru, bergegas menuju ke lokasi yang dimaksud,” ujar Kapolres Banjarbaru AKBP Dody Harza Kusumah melalui Kasi Humas AKP Syahruji, Rabu (25/10/2023).
Personel yang tiba dil lokasi mendapati empat remaja laki-laki yang tengah duduk di halaman ritel modern.
Keempat remaja lelaki tersebut langsung digiring ke Mapolres Banjarbaru untuk dimintai keterangan.
Dari keterangan didapati fakta bahwa keempat remaja tersebut bukan bagian kelompok remaja yang tengah viral di media sosial.
Kasi Humas menjelaskan, tujuan awal keempat remaja berkumpul ialah untuk main bareng (mabar) game online di lokasi tersebut dan ternyata mereka juga tidak sama sekali melakukan perkelahian.
“Dari keempat remaja tersebut, kami mengamankan sepeda motor yang digunakan oleh mereka dan tidak ditemukan adanya senjata tajam, dan secara umum dapat kami pastikan jika keempatnya tidak ada niatan sedikit pun untuk berbuat kejahatan,” ungkap dia.
Adapun identitas keempat remaja tersebut, kata dia masih berstatus sebagai pelajar di wilayah Kabupaten Banjar.
“Setelah ditelusuri akun media sosial keempat pemuda itu juga tidak ada mengarah ke aktivitas kriminal. Jadi mereka ini hanya komunitas motor matik biasa,” jelas dia.
Lebih jauh, pihak kepolisian turut memanggil orang tua dari keempat remaja yang sempat dibawa itu untuk diberikan edukasi hingga arahan mengenai dampak negatif kelompok remaja yang melakukan tindak kekerasan
Menyikapi kejadian di atas, dirinya menegaskan pihaknya bersama dengan Polsek jajaran terus melaksanakan kegiatan pengamanan baik itu yang bersifat preemtif dan preventif.
Baik melalui sosialisasi oleh para Bhabinkamtibmas hingga kepada antisipasi 3C atau Curat, Curas dan Curnamor yang rutin dilaksanakan setiap harinya.
Hingga pada pelaksanaan secara represif, yang mana kepolisian akan selalu menindak dengan hukum yang tegas dan terukur kepada pelaku-pelaku segala macam kejahatan.
Sumber: Kanal Kalimantan