Kearifan lokal adalah nilai-nilai budaya lokal yang sering dianggap benar dan baik, sehingga mampu diterapkan pada rentang waktu yang lama. Nilai budaya yang ada bisa menjadi warisan sosial dan kebanggaan serta menjunjung tinggi martabat bangsa. Kearifan lokal bisa disebut dengan kebudayaan yang sudah mentradisi di lingkungan setempat.
Kearifan lokal terbentuk karena sifat alami manusia yang saling berinteraksi kemudian menghasilkan suatu adat istiadat dan tradisi masyarakat. Tradisi masyarakat dijalankan secara turun-temurun kepada generasi selanjutnya. Kearifan lokal mencakup sistem religi, bahasa, ekonomi, teknologi, pendidikan, kesenian, dan organisasi sosial.
Kearifan lokal masing-masing daerah berbeda-beda bergantung pada sejarah daerah dan situasi serta kondisi masyarakat.
Berikut adalah contoh Kearifan Lokal Kalimantan Timur yaitu:
1. Kampung Tenun Samarinda
Ciri khas Samarinda ialah kain tenun dengan corak kotak-kotak yang indah. Sarung samarinda biasa disebut dengan tajong samarinda. Tajong adalah kain tenun tradisional yang proses pembuatannya menggunakan alat tenun nonmekanis. Benang yang digunakan merupakan benang sutra yang diimpor dari Tiongkok.
2. Desa Budaya Pampang
Merupakan destinasi wisata yang berada di salah satu kelurahan di Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda. Kelurahan Budaya Pampang merupakan hasil pemekaran dari Kelurahan Sungai Siring. Desa Budaya Pampang dihuni suku Dayak Apokayan dan Dayak Kenyah.
Wisatawan dapat mengunjungi desa ini dengan membayar tiket masuk Rp 15 ribu. Mereka dapat melihat seni tari, rumah adat, seni rupa dan dapat berinteraksi langsung dengan warga Desa Pampang. Untuk kesenian seperti tarian tradisional dapat disaksikan setiap Minggu.
3. Rumah Lamin
Rumah adat yang dihiasi oleh ukiran-ukiran indah. Ukiran ini diletakkan pada dinding, tangga, pagar. Tujuannya menolak bala. Masyarakat bergotong royong membangun rumah ini karena rumah ini seperti rumah panggung yang memanjang serta dihuni beberapa keluarga. Rumah ini disangga menggunakan tiang-tiang tabung yang ditata pada bagian bawah rumah. Selain itu, kayu yang digunakan untuk membuat rumah lamin yaitu kayu ulin.
4. Ulap Doyo
Tekstil tradisional memiliki ciri khas dan keunikan tertentu. Kain yang digunakan yaitu berasal dari serat daun doyo yaitu daun semacam pandan yang berserat kuat dan tumbuh liar di pedalaman Kalimantan. Daun ini dikeringkan dan disayat mengikuti arah serat daun hingga halus, lalu dijalin dan dilinting hingga membentuk benang kasar.
Untuk warna pada tekstil ini menggunakan pewarna alami dari tumbuhan. Warna cokelat berasal dari kayu uwar, sedangkan warna merah berasal dari buah glinggam. Motif yang digunakan pada kain ini yaitu flora dan fauna pada tepi Sungai Mahakam. Proses pembuatan tekstil ini dilakukan secara turun-temurun.
Demikian pembahasan tentang contoh kearifan lokal Kalimantan Timur yang ada dalam kehidupan masyarakat sehari-harinya.
SUmber: Kaltim Post