Indonesia pada tahun ini kembali dipercaya untuk menjadi pemimpin di ASEAN. Sebelumnya, Indonesia sudah pernah mengemban tanggung jawab keketuaan ASEAN sebanyak tiga kali diantaranya pada tahun 1976, 2003, dan yang terakhir pada tahun 2011. Pada kepemimpinannya tahun 2023 ini Indonesia mengusung tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”. Melalui tema ini, Indonesia berupaya untuk mengawal kerja sama ASEAN tahun 2023 agar melanjutkan dan memperkuat relevansi ASEAN dalam menghadapi tantangan kawasan dan global, juga memperkuat posisi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan, demi kemakmuran masyarakat ASEAN.
Esensi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific
ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) yang berarti Pandangan ASEAN mengenai Indo-Pasifik adalah bentuk dari pernyataan ASEAN terhadap komitmennya dalam mengelola perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik. Kawasan Indo-Pasifik sendiri dapat didefinisikan sebagai Asia Pasifik dan Samudera Hindia. AOIP mengutamakan pendekatan dialog serta kerja sama yang terbuka dan inklusif pada bidang maritim, ekonomi, konektivitas, dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai bidang yang menjadi prioritas ASEAN.
Outlook ini pada awalnya dibentuk sebagai respon terhadap pembentukan Quadrilateral Security Dialogue (QSD) di Kawasan Indo-Pasifik. Fenomena ini menimbulkan bermacam reaksi serta asumsi dari negara-negara pada kawasan Indo-Pasifik terutama pada Kawasan Asia Tenggara yang pada akhirnya menambah dinamika kawasan. Indonesia pada tahun 2019 pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-34 di Bangkok, Thailand, merespon situasi tersebut dengan memperkenalkan konsep AOIP. Kedepannya AOIP akan menjadi pedoman bersama bagi ASEAN dalam keterlibatannya dengan negara-negara di kawasan Indo-Pasifik.
Indonesia terus menyuarakan tiga prinsip utama dalam ASEAN Outlook on Indo-Pacific diantaranya adalah sentralitas ASEAN, inklusivitas, dan komplementaritas. Dengan dinamika pergeseran geostrategis dan geopolitik di kawasan Indo-Pasifik yang semakin tinggi, peran sentralitas ASEAN akan sangat dibutuhkan. AOIP membuka kerja sama dan dialog bersama dengan semua negara tanpa ada pengecualian. Di antara berbagai perbedaan konseptualisasi Indo-Pasifik, AOIP mengedepankan sinergi dan bertujuan untuk menguatkan mekanisme yang telah ada untuk menghadapi tantangan regional dan global. Hal ini merupakan upaya untuk turut mengelola stabilitas kawasan Indo-Pasifik dan negara-negara anggota ASEAN. Akan tetapi, AOIP masih harus menghadapi tantangan dalam implementasinya terutama pada ranah internasional yaitu untuk mengakomodasi kepentingan masing-masing negara di kawasan Indo-Pasifik.
AOIP Sebagai Satu dari Tiga Pilar Keketuaan Indonesia
Pada tahun ini Indonesia berfokus untuk mencapai tiga pilar utama dalam keketuaannya. Pilar pertama adalah ASEAN Matters, dimana Indonesia akan mengarahkan negara-negara anggota bersama-sama melalui ASEAN menghadapi berbagai tantangan dan kemudian menjadi penggerak untuk menjaga stabilitas dan perdamaian dunia. Kemudian pilar kedua adalah Epicentrum of Growth, dimana Indonesia akan memperkuat dan mengelola kerja sama antar negara anggota agar kemudian masyarakat kawasan mendapatkan manfaatnya. Selanjutnya pilar ketiga yaitu Implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP). Sebagaimana yang ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, pendekatan ASEAN konsisten ingin membangun kerja sama yang konkret dan terbuka dengan semua negara demi menjadikan Indo Pasifik sebagai kawasan yang damai dan sejahtera.
“Ini sangat penting mengingat semakin tajamnya rivalitas di kawasan Indo-Pasifik,” ujar Menlu RI.
AOIP menjadi salah satu agenda bahasan utama dalam KTT ASEAN Ke-42 yang dilaksanakan pada 9—11 Mei 2023 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Karena semakin tingginya dinamika di kawasan Indo-Pasifik, pemimpin-pemimpin ASEAN sepakat bahwa implementasi AOIP harus lebih diutamakan dari sebelumnya. Upaya untuk mengimplementasikan AOIP melalui keketuaan Indonesia di ASEAN telah dilakukan sejak ASEAN Foreign Ministers’ Retreat yang dilaksanakan pada 4 Februari 2023 di Jakarta. Pertemuan tersebut mengingat kembali adopsi Deklarasi Pemimpin ASEAN tentang Pengarusutamaan Empat Area Prioritas AOIP. Selain itu dari pertemuan ini dihasilkan nota konsep mengenai bagaimana jalur ASEAN untuk mempromosikan AOIP.
Melalui kepemimpinan Indonesia di ASEAN pada tahun ini, para pemimpin negara anggota sepakat untuk menekankan pentingnya mengambil langkah konkrit untuk mewujudkan tujuan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific yang memperkuat kerangka kerja berbasis aturan, transparansi, inklusivitas, dan non-intervensi serta saling melengkapi dengan kerangka kerja dan panduan kerja sama yang ada. Implementasi AOIP juga dilakukan oleh ASEAN dengan para mitranya dalam mekanisme yang dipimpin ASEAN, antara lain melalui penyelenggaraan Forum ASEAN-Indo-Pasifik tahun ini yang akan berfokus pada ekonomi kreatif, dialog pemuda tentang pembangunan digital untuk tujuan pembangunan berkelanjutan, forum infrastruktur serta bisnis dan investasi. Dengan secara aktif mempromosikan dan mengimplementasikan AOIP, diharapkan dapat memastikan bahwa ASEAN tetap menjadi platform untuk dialog dan kerja sama menuju kemajuan, perdamaian, dan kemakmuran yang berkelanjutan.
Sumber : Jurnal Post