Banjarmasin (ANTARA) – Penghujung kegiatan Kongres VI Budaya BanjarI dan Kongres I Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) di Kalimantan Selatan (Kalsel) para peserta menikmati wisata sungai dan Pasar Terapung Lok Baintan Kabupaten Banjar, sehabis Shalat Subuh Kamis.
Peserta Kongres tersebut terutama mereka asal luar daerah Kalsel ramai naik “kelotok” (sejenis angkutan air berupa sampan/perahu bermotor menikmati wisata sungai menelusuri Sungai Martapura menuju Pasar Terapung Lok Baintan (sekitar 22 kilometer dari Banjarmasin).
Pasar Terapung Lok Baintan, objek wisata legindaris dan masih menampakan keaslian tradisi budaya Banjar yang familiar dengan kehidupan di sungai sebagaimana Pasar Terapung Kuin Banjarmasin di Sungai Barito hingga tahun 1990-an.
Namun Pasar Terapung Kuin yang merupakan primadona objek wisata Kalsel hingga terkenal ke mancanegara, kini nyaris tinggal cerita – tak seindah seperti promosi pada salah satu televisi swasta nasional.
Kongres itu sendiri berlangsung di sebuah hotel berbintang Kota Banjarbaru (sekitar 37 kilometer dari Banjarmasin) atau dekat “kota intan” Martapura, ibukota Kabupaten Banjar yang berjarak lebih kurang tiga kilometer dari tempat kongres tersebut.
Sedangkan peserta kongres yang berlangsung 13 – 15 Desember 2022 tersebut antara lain “kulaan” (keluarga) “bubuhan” (komunitas) Suku Banjar dari Pulau Sumatera seperti Sumatera Utara (Sumut), Riau dan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Bahkan ada orang Banjar yang turun-temurun tinggal atau jadi warga negara Malaysia,. Singapura dan Brunei Darussalam juga hadir dalam Kongres VI Budaya BanjarI dan Kongres I KBB tersebut.
Banyak peserta kongres bergembira-ria menikmati wisata “susur” (menyusur) Sungai Martapura dan Pasar Terapung Lok Baintan seperti ada yang swafoto dan lainnya.Sumber : Antara